Rabu, 24 Oktober 2012
Sambungan ke 2 Lakon Beruang Penagih Hutang (The Bear/The Boor) Karya Anton Pavlovich Chekhov Terjemahan Landung Simatupang
18.22 | Diposting oleh
Siti Hardianti Handayani |
Edit Entri
bagaimana
bisa saya tidak marah-marah! Dalam perjalanan kesini Aku jumpa seorang kenalan…
dia bilang, mengapa kau ini selalu kelihatan marah, uringan - uringan terus
sepanjang waktu. Bagaimana saya akan tersenyum damai menghadapi orang-orang
yang seenak perutnya sendiri macam ini ! saya sedang sangat membutuhkan duit,
pagi-pagi kemarin, pagi-pagi buta, saya meninggalkan rumah, berkeliling menagih
hutang. Tapi, astaga ! tidak seekorpun yang mau bayar. Coba ! apa pantas itu ?
ketika akhirnya saya sampai kemari, 37 kilometer dari rumah, dan berharap mendapatkan
uang saya kembali, saya disambut dengan ”suasana hati yang tidak mengijinkan
menyelesaikan soal-oal keuangan”. Bagaimana saya tidak akan marah-marah !!!
YULI
Saya
rasa saya telah menjelaskan keadannya. Lusa setelah saya mendapatkan uang hasil
penjualan
cengkeh dan tembakau, uang saudara akan saya kembalikan.
TAMU
Persetan
! saya tidak ada urusan dengan cengkeh dan tembakau nyonya !
YULI
Maaf,
saudara. Saya tidak terbiasa dengan kata-kata kasar, atau nada-nada bicara yang
semacam
itu! Saya tidak mau mendengarnya lagi
KELUAR
TAMU
Hebat
! sungguh hebat dalih yang dia ajukan
”suasana hati”….. suaminya mati kan sudah tujuh bulan yang lalu !. Sedih
ya sedih. Orang boleh saja sedih. Tapi bagaimana dengan kepentinganku ? aku
harus membayar angsuran. Besok dua orang akan datang menagih.
(Berteriak Ke Bagian Dalam Rumah)
Nyonya,
saya tau suami nyonya meninggal, nyonya sedang berduka cita dan tembakau nyonya
belum dibayar…. Tetapi coba katakan
lantas saya mesti bagaimana ? apa saya harus lari terbirit-birit kalau
kedua orang penagih itu datang ? Aku managih herman istrinya bilang dia sedang pergi. Aku pindah menagih
yaros, ia sembunyi. Lusio malah mengajakku bertengkar sampai hampir-hampir kulemparkan
dia dari jendela. Blasius bilang sudah sebulan sakit perut, dan yang satu ini… sedang
terserang “suasana hati”. Gila ! tidak satupun yang mau membayar
(Jeda)
Aku
tau sebabnya,.. Aku terlalu baik, terlalu lembut hati, serba maklum, serba
memaafkan,
itulah
sebabnya… Tapi mulai sekarang, lihat saja! Aku tidak lagi bisa dipermainkan. !
Aku
akan
tetap disini sampai dia membayar. Marah betul Aku hari ini ! Sampai sengal
napasku
!….aakhh
! ya tuhan, mataku sampai berkunang-kunang
(Berteriak)
hei
kamu, sini !
(Kaul
DATANG)
KAUL
Ada
apa, tuan?
TAMU
Ambilkan
minum
(Kaul Pergi)
Coba,
dimana logikanya ? Aku sangat kepepet, butuh uang dengan segera, tetapi dia
tidak
mau
membayar gara-gara suasana hati yang tidak mengijinkannya mengurus soal-soal
yang
berhubungan
dengan uang ! Dasar logika perempuan ! Cupet !! Itulah mengapa Aku tidak
suka
berembuk dengan perempuan. Aduh… sekujur tubuhku gemetaran, begitu Aku melihat
mahluk
puitis semacam itu, meski dari jauh, aku begitu menggelegak sampai kakiku
kejang
KAUL (Datang
Membawa Segelas Air)
Nyonya sedang tidak enak
badan dan sedang tidak terima Tamu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
clock
Blog Archive
-
▼
2012
(172)
-
▼
Oktober
(35)
- Baby Got Back, Wannabe ( 2000+ subscribers)
- Lip Tattoos
- Runway Hair Trend: Sleek Ponytail
- Tips Memperbesar Mata
- Rambut Sehat untuk Hijabers
- Menara Pisa (Miring dan melengkung)
- Sejarah Eiifel Tower
- Resep Masakan – Sup Ikan Kuah Kuning
- Resep Masakan Sup Konro Makasar
- Giselle - Pencuri Hati (Video Klip)
- Lirik pencuri hati ( Giselle )
- Perkembangan Barbie dari tahun ke tahun
- Sambungan ke 5 DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI Ol...
- I For You
- Beautiful Mistake
- DILARANG MENYANYI DI KAMAR MANDI Oleh Gusmel Riyadh
- Sambungan ke 7 Lakon Beruang Penagih Hutang (The B...
- Sambungan ke 5 Lakon Beruang Penagih Hutang (The B...
- Sambungan ke 6 Lakon Beruang Penagih Hutang (The B...
- Sambungan ke 4 Lakon Beruang Penagih Hutang (The B...
- Sambungan ke 2 Lakon Beruang Penagih Hutang (The B...
- Sambungan ke 1 Lakon Beruang Penagih Hutang (The B...
- Lakon Beruang Penagih Hutang (The Bear/The Boor) K...
- Sambungan ke 8 Drama musikal untuk anak - anak (TA...
- Sambungan ke 7 Drama musikal untuk anak - anak (TA...
- Sambungan ke 6 Drama musikal untuk anak - anak (TA...
- Sambungan ke 5 Drama musikal untuk anak - anak (TA...
- Sambungan ke 4 Drama musikal untuk anak - anak (TA...
- Sambungan ke 3 Drama musikal untuk anak - anak (TA...
- Sambungan ke 2 Drama musikal untuk anak - anak (TA...
- Sambungan Drama musikal untuk anak - anak (TAHUN B...
- Sambungan Drama musikal untuk anak - anak (TAHUN B...
- Sambungan Drama musikal untuk anak - anak (TAHUN B...
- Drama musikal untuk anak - anak (TAHUN BARU)
- Drama musikal untuk anak - anak (TAHUN BARU)
-
▼
Oktober
(35)
0 komentar:
Posting Komentar