Jumat, 22 Februari 2013

PostHeaderIcon PENDIDIKAN SEKOLAH



Dalam kehidupan sehari hari pasti kita sering mendengar kata kata pendidikan, pendidikan bisa diartikan dengan suatu kegiatan menuntut ilmu di mana saja dan semampu kita, dalam kegiatan belajar kita akanmendapatkan pendidikan di mana saja dan semampu kita, dalam kegiatan belajar kita akan mendapatkan pendidikan di mana saja maupun di sekolah, di rumah dan di tempat menuntut ilmu yang lain, Namun jaman sekarang pendidikan dan kegiatan belajar di gantikan dengan tawuran oleh anak anak yg tidak memperdlulikan manfaat belajar, mereka tidak memanfaatkan kegiatan belajar dengan sebaik baiknya padahal belajar bisa menjadikan orang orang yang sukses dan berguna bagi sekitar kita.Tapi sekarang anak yang tidak begitu di didik di sekolah mereka sering tawuran dan bolos belajar di sekolah, padahal tawuran bisa merugikan diri sendiri dan orang di sekitar kita, dan tidak bermanfaat bagi diri kita ada satu lagi kegiatan yang sering anak anak sekarang lakukan padahal tidk bermanfaat  yaitu bolos pada saat jam pelajaran sekolah di mana anak – anak sering izin pada gurunya untuk ke kamar mandi padahal mereka tidak mau belajar ataupun malas untuk belajar dia akan melakukan kegiatan apa saja di luar kelas pada saat dia izin keluar mereka biasa melakukan makan di kantin ketika gurunya keluar dia baru masuk, biasanya juga mereka jarang mengerjakan pr tapi tidak mau dihukum, bila di hukum mereka akan marah marah begitulah mereka yang tidak memperdulikan pendidikan mungkin kegiatan yang berguna contohnya belajar dengan giat, dengarkan apa perkataan guru dan kegiatan berguna lainnya, kegiatan yang berguna tersebut akan menimbulkan kebaikan yang bermanfaat bagi diri kita sendiri ataupun orang disekitar kita, kita akan menjadi orang yang sukses dan pintar. Pintar segalanya bukan dalam kegiatan belajar saja tapi juga pintar dalam melakukan suatu kegiatan belajar lain, belajar bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi dimana batas kepintaran anak tersebut. Dan bisa juga sebagai alat pengukur kemampuan belajar anak – anak tersebut, jika anak – anak yang menurut apa perkataan guru ataupun orang tua dia akan menjadi anak – anak yang berprestasi dan akan menjadi murid – murid yang budiman dan menghormati orang yang lebih dewasa darinya, anak – anak tersebut akan menjadi anak yang berbakti, baik dan menuruti perkataan orang tua ataupun menuruti perkataan gurunya sendiri. Tapi banyak juga anak – anak yang tidak menuruti perkataan guru mereka akan membantah apa perkataan guru mereka, dan anak – anak yang berprestasi melainkan menjadi anak – anak yang berprestasi melainkan menjadi anak – anak yang pembangkang ataupun anak – anak yang nakal, dan anak – anak inilah yang biasanya menjadi anak – anak yang berprestasi melainkan menjadi anak- anak yang suka tawuran, tawuran biasa disebabkan dari faktor anak – anak tersebut sering membangkang perkataan orang tua ataupun guru disekolahnya. Anak – anak sekarang lebih mementikan bermain dari pada belajar , menurut anak – anak tersebut akan lebih senang dan bahagia dan jika anak – anak tersebut sedang bermain maka akan lupa segalanya , yaitu salah satunya belajar dan pulang kerumah , kalau anak – anak tersebut sedang bermain di luar mereka akan lupa segalanya dan juga dalam keadaan bermain anak – anak tersebut tidak akan memperdulikan apapun yang terjadi disekitarnya, dimana mereka akan melakukan sesuatu belajar juga bisa menjadi salah satu faktor yang baik bagi anak – anak yang melakukan kegiatan tersebut. Biasanya anak – anak sekarang lebih mementingkan bermain dari pada segalanya. Untuk membatasi waktu, guru dapat memanfaatkan alarm handphone. Dalam kegiatan presentasi, diskusi, hingga ulangan harian dapat digunakan fitur alarm. Jatah waktu yang diberikan dapat diukur dengan objektif melalui alarm. Jatah waktu tiap kelompok/tiap siswa sama, bukan berdasarkan insting, melainkan berdasarkan alarm. Layanan yang mirip dengan alarm dalam handphone adalah timer hitung mundur dan stopwatch. Layanan fitur stopwatch dapat digunakan dalam pembelajaran olah raga. Kalkulator dapat dimanfaatkan guru dengan bijak. Ada saatnya guru memanfaatkan fitur ini dan ada saatnya tidak. Hal ini sangat bergantung pada kompetensi dasar bidang studi yang diberikan. Jika guru sedang membawakan kompetensi non-matematika dan ingin hasil cepat, tidak ada salahnya guru memanfaatkan layanan ini. Namun jika guru sedang melatih kompetensi hitung, guru harus memperhitungkan kembali pemakaian layanan hitung ini. Sekali lagi, guru harus bijak memanfaatkan layanan ini. Dalam pembelajaran bahasa, layanan rekaman suara dapat digunakan guru dalam memberikan penguatan. Misalnya pembelajaran membaca puisi, membaca berita, membaca pengumuman, dll. Guru dapat menggunakan layanan rekaman suara dan diputar kembali untuk diberikan penguatan. Jika layanan suara belum cukup, guru dapat menggunakan layanan rekaman video. Melalui rekaman video guru dan siswa dapat menyimak sajian audio-visual. Guru dapat memberikan penguatan sikap dan ekspresi dalam pembelajaran berpidato, membaca puisi, hingga drama.
Layanan rekaman video juga dapat digunakan guru Bahasa Indonesia dalam menulis paragraf. Guru dapat juga memberikan tugas pada perwakilan kelompok, jika tidak semua siswa memiliki handphone berfitur kamera, untuk memotret objek atau merekam keramaian stasiun kereta api. Lalu, guru memberikan tugas menulis paragraf. Begitu juga guru bidang studi lain, guru ekonomi dapat merekam keramaian pasar, guru olahraga memberikan masukan lay-up dalam olah raga basket yang benar, dll. Sebagai koneksi transfer data, guru dan siswa dapat memanfaatkan fitur infrared dan bluetooth. Objek yang sudah terpotret dapat dibagi kepada siswa lain atau diserahkan pada guru. Guru atau siswa dapat metransfer langsung ke laptop untuk ditayangkan melalui LCD Proyektor. Objek ini dapat disesuaikan dengan bidang studi yang diajarkan guru. Handphone tertentu sudah menyediakan fasitas televisi. Guru bidang studi tertentu dapat memanfaatkan televisi sebagai bahan ajar. Misalkan berita, iklan, sinetron, dll. Pemilihan bahan ajar ini harus dilakukan guru secara selektif dan benar-benar membawa manfaat dalam pencapaian tujuan belajar. Melalui koneksi data, handphone kini menyediakan layanan internet. Melalui internet, guru dapat mencari bahan ajar dan jutaan referensi dalam internet. Tentu jika menginginkan layar yang lebar, handphone dapat dikoneksikan ke laptop dan ditayangkan melalui LCD Proyektor. Jika belum puas melalui koneksi handphone, guru dapat memanfaatkan jaringan internet via kabel dan nirkabel, misal wifi. Jika seorang anak merasa bersemangat dan senang ketika belajar sesuatu, pengalaman itu direkam dalam pikiran bawah sadar. Perasaan positif tersebut dapat diakses kembali. Pada kesempatan lain anak belajar hal yang sama, otomatis perasaan dari pengalaman sebelumnya dimunculkan kembali menjadi perasaan bersemangat (antusias). Sebaliknya, perasaan tertekan (stres) yang dialami anak saat menghadapi sesuatu akan muncul kembali dan diterjemahkan menjadi frustrasi, takut, dan waswas. Akibatnya, pikiran bawah sadar merekam pengalaman belajar sebagai proses penuh stres. Seseorang mungkin punya kemauan sadar untuk belajar dengan baik. Namun, tak jarang pikiran bawah sadar mereka memproduksi keraguan, ketakutan, dan keengganan. Problemnya, kemauan kita, yang berada pada pikiran sadar, hanya berkekuatan 12 persen. Sedangkan memori emosi keengganan yang berada di alam bawah sadar berkekuatan 88 persen.
Karena itu, menciptakan pengalaman belajar yang mengasyikkan bagi anak merupakan sesuatu yang sangat vital. Kegiatan belajar hendaknya diawali dengan conditioning yang baik sehingga membangkitkan perhatian, minat, dan motivasi. Perlu diperhatikan, emosi berperan penting dalam proses belajar. Hasil belajar yang penuh tekanan dan bersuasana muram tidak mungkin mengungguli hasil belajar yang santai dan menarik hati. Penggunaan musik dan gambar juga tidak kalah penting. Musik bisa membantu membawa gelombang otak menuju alfa state yang terbukti mempercepat penyerapan materi pelajaran. Sementara itu, gambar diperlukan karena otak manusia lebih merupakan prosesor gambar atau imajinasi daripada prosesor kata-kata. Gambar konkret jauh lebih mudah ditangkap daripada abstraksi verbal.  Selanjutnya, perlu diciptakan kegiatan belajar yang bukan semata-mata aktivitas verbal. Kegiatan belajar harus juga melibatkan emosi, seluruh tubuh, semua indra, dan segenap aspek kejiwaan individu, yang disebut Lazanov sebagai cadangan individu yang tersembunyi. Dengan itu, kita akan melihat bahwa semua anak, bahkan semua orang, sebenarnya suka belajar.
                                                                                                                       













                     

0 komentar:

Posting Komentar

Watermelon

About Me

Foto Saya
Siti Hardianti Handayani
Lihat profil lengkapku

KAMU YANG KE -

clock

Blog Archive

Followers