Rabu, 24 Oktober 2012

PostHeaderIcon Sambungan ke 5 Lakon Beruang Penagih Hutang (The Bear/The Boor) Karya Anton Pavlovich Chekhov Terjemahan Landung Simatupang


kalau nyonya bisa tunjukkan perempuan yang betul-betul sanggup mencintai orang lain siapapun juga. Pada akhirnya, semua perempuan kan hanya inigin menguasai lakilaki,
memperbudaknya. Ya tidak ?
Ah..Nyonya sendiri perempuan, jadi nyonya pasti tau sifat perempuan berdasarkan sifat
nyonya sendiri. Jawablah dengan jujur demi kehormatan nyonya sendiri. Pernahkah
sepanjang hidup nyonya bertemu wanita yang betul betul tulus, setia, pantang goyah ? Tidak
pernah ! cuma perempuan tua yang peot saja yang bisa setia !

YULI 
Maaf, jadi menurut tuan, siapa yang setia dan tidak goyah dalam hal cinta ? Tentunya bukan laki-laki, kan ?

TAMU 
Ya laki-laki ! laki-laki tentu saja !

YULI 
Laki-laki

(Ketawa Dengan Marahnya)

Laki-laki bisa setia dan tidak goyah dalam hal cinta ! Ini sungguh-sungguh berita gempar.

(Penuh Perasaan)

Kau punya hak apa untuk berkata begitu ?? Laki-laki setia dan tidak goyah !! baik. karena
pembicaraan sudah sampai disini, sekarang kau boleh tau. Di antara semua lelaki yang
kukenal, suamiku adalah yang paling baik, Aku mencintai dia dengan seluruh diriku,
kepadanya kuserahkan hidupku, usia mudaku, kebahagiaanku, nasib peruntunganku. Aku
mengagumi dia, memuja dia sampai seperti menyembah berhala.
Lalu,….kau tau apa yang terjadi tuan yang budiman ? Lelaki terbaik diantara semua lelaki ini
menipu dan menghianati aku setiap kali ada kesempatan. Sesudah dia meninggal, kutemukan
surat cinta satu laci penuh dari begitu banyak wanita lain. Sementara, ketika dia masih hidup,
Aku sering dia tinggalkan sendirian, berminggu-minggu lamanya.
Dia bercumbu dengan wanita lain didepan mataku, dan jelaslah bahwa dia tidak pernah
mencoba setia kepadaku. Dia boros-boroskan uangku, dan mentertawakan perasaanku
kepadanya. Meskipun dia begitu busuk, aku tetap mencintai dia. tetap setia kepadanya….
Bahkan lebih dari itu, Sampai sekarang, meskipun dia sudah meninggal, Aku tetap setia,
tidak pernah menyeleweng. Kukuburkan diriku dirumah ini, diantara tembok-tembok itu buat
selamanya. Dan aku tidak akan melepas pakaian berkabung ini sampai hari kematianku……

TAMU  (Ketawa Mengejek)
Pakaian berkabung ! Aduh-aduh… lucu betul! Jadi kau kira aku tidak tau mengapa kau
mengenakan pakaianmu yang aneh itu dan tidak pernah keluar rumah ? astaga ! saya tau
nyonya ! Betapa misterius ! Oh alangkah puitisnya. lalu nanti akan ada mahasiswamahasiswa,
anak-anak muda tak berpengalaman yang melihatmu diambang jendela. Lalu mereka akan berkata, “eh dirumah ini ada seorang wanita misterius, yang mengurung diri dirumah demi cintanya pada suaminya”. Kau akan jadi terkenal. Dan makin lama para pemuda itu akan makin terangsang untuk mendekatimu. Alaah..Aku tau akal-akalan macam itu nyonya….

YULI  (Meledak)
Apa ? berani kau ngomong begitu ?!

TAMU 
Nyonya mengurung diri dalam rumah, tetapi tidak pernah lupa merias wajah.

(Menunjuk)

itu ! Yang di wajah nyonya itu apa bukan bedak, dan yang itu gincu ?

YULI
Berani kau bicara seperti itu ? Dirumahku ??!!

TAMU 
Sst..!! jangan teriak-teriak nyonya, Aku bukan bujangmu. Ijinkan Aku mengatakan hitam itu hitam, putih itu putih. Aku bukan perempuan, dan Aku terbiasa menyatakan pikiranku tanpa
berputar-putar

(Berteriak)

jadi jangan berteriak !

YULI 
Bukan Aku yang berteriak. Tapi kamu, Aku minta, pergilah. Pergi.

TAMU 
Kembalikan uangku. Aku akan pergi.

YULI 
Aku tidak akan membayarmu.

TAMU 
Kau harus.

YULI 
Tidak bisa. Pergi. Tinggalkan rumah ini.

TAMU 
Karena aku bukan tunanganmu, bukan pula buruhmu, kau tidak usah berlagak macammacam,
nyonya

(Duduk)

Aku tidak suka kau berlagak begitu.

YULI  (Tersengal Saking Marahnya)
kau….masih berani duduk ??

TAMU 
Berani, ada apa ?

YULI 
Aku minta, saudara pergi !

TAMU 
Kembalikan uang saya

0 komentar:

Posting Komentar

Watermelon

About Me

Foto Saya
Siti Hardianti Handayani
Lihat profil lengkapku

KAMU YANG KE -

clock

Blog Archive

Followers